Rumah
joglo yang merupakan rumah khas tradisional jawa memiliki penggemarnya
sendiri hingga saat ini. Bahkan di era modern yang serba minimalis ini,
banyak orang atau pengembang yang menawarkan rumah joglo dengan sentuhan
minimalis. Desain rumah joglo minimalis
menjadi alternatif jawaban bagi yang menginginkan nuansa kehidupan
praktis yang digambarkan dengan bangunan yang bergaya minimalis, namun
tetap memegang teguh mempertahankan warisan leluhur yang adi luhung.
Kehadiran rumah joglo minimalis serasa setitik air di padang gersang
modernitas yang tetap rindu akan asal muasalnya serta untuk menjalin
hubungan batiniah dengan masa lalu.
Desain rumah joglo minimalis dapat
berpadu dengan cantik, mengingat keduanya memiliki beberapa kesamaan
yang dapat mempertemukannya. Benang merah yang menyatukan keduanya salah
satunya adalah pada penggunaan bahan materialnya. Rumah tradisonal jawa
memiliki kecenderungan bahan alami yang berkualitas tinggi, selain itu
pewarnaan rumah joglo juga cenderung natural.
Bukankah hal serupa juga melekat pada rumah bergaya minimalis. Nah dari
benang merah yang sama ini tinggal dipertemukan pada titik-titik
tertentu untuk kemudian menghadirkan rumah modern-tradisional.
Prinsip
pokok dalam pembuatan rumah joglo yang melekat adalah aspek spiritual
pada penataan ruangnya. Selain itu, filosofi rumah jawa sangat sarat
dengan makna dan proses laku spiritualnya. Dasar orang jawa dalam
membuat rumah adalah empat pilar tiang utama. Dimana dari pilar utama
itu berkembang menjadi pengembangan ruang selanjutnya yang bersifat
tambahan. Desain rumah joglo minimalis
tetap mengacu ada hal ini, sehingga sisi artistik kena, sekaligus pokok
filosofis dari sebuah rumah dalam konsep jawa tetap melekat. Selain
pilar, bahan alami yang melekat, bentuk atap rumah joglo memiliki ciri
khusus yaitu semi-piramida. Hal ini juga bisa dipertahankan dalam rumah
minimalis, untuk mendapatkan kesan tradisional bisa menggunakan model atap joglo dengan modifikasi tertentu.
Desain rumah joglo minimalis juga
bisa menggunakan konsep tersamar. Maksudnya, hanya pada bagian tertentu
yang menggunakan konsep jawa, misal atap rumah bagian depan atau teras
yang berbentuk semi-piramida, sedangkan bagian belakang tetap
menggunakan atap model pelana. Pengambilan beberapa unsur rumah jawa
tersebut akan memberikan kesan eksentrik dan menarik. Untuk menguatkan
kesan tradisional jawa, untuk furniture atau bagian rumah lainnya
dipertahankan dengan kayu yang berkualitas tinggi. Sedangkan aspek
pewarnaan bisa dibuat sama dengan konsep warna natural. Itulah gambaran perpaduan rumah joglo dengan gaya minimalis yang artistik, filosofis serta fungsional sesuai jamannya.